Minggu, 24 Maret 2019

Teka Teki Yang Aku Terka Sendiri

" aku rela jika harus kembali memohon cinta padamu . Tapi aku tidak tau kapan hal itu terjadi"

Kamu bahkan mengerti , bahwa kalimat mu barusan tidak memberi kepastian apa apa. Yang dapat aku terka sendiri adalah , bahwa aku harus mengerti.

Mengerti , dalam arti.  mungkin,
" Jika Semesta menakdirkan kita bersama , kamu akan tetap menjadi rumah ku untuk pulang. Dan ketika hal itu terjadi aku rela jika harus memohon cinta padamu. Namun, aku minta maaf karena tidak bisa mengatakan bahwa aku akan benar benar kembali , aku tidak bisa menjamin hal itu terjadi. Kita sama sama tau bahwa Semesta punya rencana nya sendiri , aku hanya tidak mau membuat mu menunggu."

Dan , baru saja . Kau meminta ku untuk menunggu , tanpa harus tau mengenai kabarmu . Menyedihkan ya:)

Kamis, 28 Februari 2019

Kehilangan Semangat

rasanya , aku seperti sudah tidak lagi mengenal mu.
pria ku saat ini , sudah kehilangan jati dirinya.
kata kata "tidak ada gunanya" sudah mampu keluar dari lekukan sabit di wajahnya . 

aku benar benar tidak tau ,
bagaimana bisa seorang penyemangat mampu kehilangan semangat nya tentang hidup.

-R

Jarak

" kamu gabisa nutup hati kamu , kaya gini . kamu juga berhak bahagia , mau sampe kapan nunggu dia yang jelas jelas gatau gimana kondisinya sekarang. " 

Pria itu benar , seharusnya aku mampu membuka hati untuk mereka yang ingin membahagiakan . Seharusnya aku bisa menghapus mu dari dunia ku , seperti yang kamu lakukan.

Pria itu benar , mereka benar . Mau sampai kapan ?

Sudah jelas sekali bahwa aku sudah tidak lagi terdaftar dalam kamus mu , jadi untuk apa aku masih disini . Karena bisa melihat sosok mu lagi pun rasanya mustahil. kau benar benar sudah menghilang sebenarnya namun aku tetap memilih untuk mencari tau tentang mu. Nihil memang ,

Tapi entah mengapa , hati ku selalu bilang bahwa sebenarnya kita dekat.

Jumat, 15 Februari 2019

Pelajaran

Aku mendapat pelajaran , dari seseorang yang tak pernah terduga.
Seseorang yang mengajarkan arti hidup yang sesungguhnya , setelah Ayah.
Pria hebat yang datang dengan ketulusan hati nya, membawa banyak dampak perubahan pada diriku, salah satunya aku dapat mencintai diriku sendiri .

Jika ditanya , aku mencintainya . Jawaban ku adalah 'iya'
Dia seperti Kuda Poni , sangat indah .

Dia mengajarkan betapa pentingnya , hidup untuk Sang Pecipta . 
Dia tidak hanya mengajarkan bagaimana caranya bertahan pada Dunia, tapi ia mengajarkan bagaimana caranya agar menjadi Manusia yang seharusnya .

Ketika ia memutuskan pergi , kemudian menghilang dari pandanganku.
Rasanya remuk sekali , seperti ada cowboy yang membawa kuda ku lari .

Andai , andai aku bisa menggenggam mu untuk tetap tinggal . Andai aku dapat mencintaimu jauh lebih baik lagi , mungkin kamu tak akan lari karena merasa bahwa aku lah rumah mu untuk pulang.

Tak masalah ,
Kamu tetap akan menjadi sosok yang selalu aku kagumi,
Kamu tetap memiliki tempat khusus disini.

Percayalah.

Dan jika suatu saat kita bertemu , entah dimana pun itu . Entah dengan siapapun kamu , aku hanya ingin mengatakan, bahwa

Kehadiran mu sudah banyak membawa dampak perubahan untuk ku. Tetaplah bahagia , aku selalu mencintaimu . Sungguh




Kamis, 14 Februari 2019

Perubahan

Aku tak masalah ketika perubahan itu terjadi , aku pikir 'Bosan' adalah sesuatu hal yang wajar dalam suatu hubungan . Mungkin kamu juga sudah berusaha untuk mempertahankan sebaik mungkin. Dan, mungkin semua nya terlalu sulit untuk di perjuangkan . Hingga pada akhir nya , kamu memutuskan tali hubungan kita . Kamu meminta maaf , karena tidak mampu menjadi yang terbaik.

Hei, jika suatu saat kamu membaca ini.
Dengar baik - baik .

Ketika aku memutuskan untuk mencintaimu , aku sama sekali tak pernah mengharapkan balasan apapun. Terdengar konyol memang, namun memang itu tujuan ku. Ketika kamu mengatakan hal yang sama , bagiku itu adalah sebuah hadiah yang dikirim oleh Tuhan . Namun hadiah itu tak mampu ku jaga dengan baik hingga pada akhirnya Semesta menghilangkan mu dariku .

Salah satu tujuan ku adalah : 'aku ingin kamu selalu bahagia' jadi bukan salah mu jika kita tidak mampu lagi bersama. Bukan salahmu yang tidak bisa memperjuangkan hubungan ini , bukan pula salah takdir . Ini adalah soal waktu , mungkin waktu nya yang tidak tepat . Tapi tak apa , aku tidak menyalahkan mu dan Semesta .

Karena kamu juga berhak Bahagia